Indonesia, sebagai salah satu negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia, memiliki beragam komunitas Muslim yang mengikuti berbagai aliran keagamaan. Salah satu aliran mayoritas yang dianut oleh sebagian besar Muslim di Indonesia adalah Ahlussunnah Wal Jamaah, yang juga dikenal sebagai Sunni.
Ahlussunnah Wal Jamaah adalah kelompok mayoritas dalam Islam yang mengikuti ajaran Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya secara tegas. Mereka mempercayai kebenaran Al-Qur'an dan Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam, serta menganut prinsip ijtihad (penalaran hukum Islam berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits) yang fleksibel dan terbuka untuk interpretasi.
Keberagaman dalam Ahlussunnah Wal Jamaah tampak dalam berbagai aliran yang ada di Indonesia, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan lain-lain. Masing-masing aliran memiliki tradisi, pandangan, dan kegiatan yang berbeda, tetapi mereka tetap bersatu dalam keyakinan pokok ajaran Islam.
NU, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal dan keberagaman budaya dalam praktik agama. Mereka juga aktif dalam bidang sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Sementara itu, Muhammadiyah menekankan pada reformasi dan pembaharuan dalam Islam, serta berfokus pada pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
Meskipun berbeda dalam pendekatan dan praktik, Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia tetap menjunjung tinggi semangat toleransi, dialog, dan kerukunan antarumat beragama. Mereka menyadari pentingnya hidup berdampingan dalam keberagaman, sebagai cerminan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
Keragaman dalam Ahlussunnah Wal Jamaah di Indonesia juga tercermin dalam budaya kebangsaan dan bahasa daerah yang mereka hayati. Dalam kegiatan keagamaan, banyak tradisi lokal yang diintegrasikan dengan ibadah, seperti tahlilan, maulid Nabi, dan upacara adat yang bernuansa Islam.
Peran Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai mayoritas Muslim di Indonesia menjadi penting dalam membentuk identitas bangsa dan menjaga persatuan. Mereka berperan aktif dalam memajukan masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa, selaras dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika (Berbeda-beda tapi tetap satu) yang menjadi jiwa Indonesia.
Sebagai negara dengan pluralisme agama yang kuat, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam menjaga harmoni antarumat beragama. Namun, keberagaman Ahlussunnah Wal Jamaah dan sikap inklusif mereka telah menjadi contoh positif dalam membangun kesatuan, menjaga kerukunan sosial, dan memperkuat jati diri bangsa. Keberagaman dalam kesatuan adalah salah satu kekayaan yang patut diapresiasi dan dijaga agar Indonesia tetap kokoh sebagai negara demokratis dan beradab.
Oleh AbdUmar.com (Peneliti Aswaja NU Center Kota Blitar)
0 Komentar