1. Metafisika sebagai Fondasi Pemikiran Filsafat:
Metafisika, sebuah cabang dalam filsafat ilmu, menjelma sebagai pijakan fundamental bagi setiap bentuk pemikiran filsafati, termasuk pandangan ilmiah. Ini adalah wilayah yang merinci eksistensi, sifat, dan hubungan antara yang nyata dan yang mungkin tak terlihat.
2. Tafsiran Metafisika: Supernaturalisasi vs. Naturalisme:
Dalam telaah ontologi, dua pandangan utama muncul: supernaturalisasi dan naturalisme. Supernaturalisasi meyakini adanya entitas gaib, yang lebih tinggi atau kuat dibandingkan dengan alam nyata. Sebaliknya, naturalisme meyakini bahwa fenomena alam disebabkan oleh kekuatan yang ada di dalam alam itu sendiri, dapat dipelajari, dan oleh karena itu dapat dipahami.
3. Asumsi dan Peluang dalam Ontologi:
Asumsi, sebagai dugaan sementara tanpa kejelasan kebenarannya, memainkan peran penting dalam ilmu pengetahuan. Ilmu, meskipun tidak mencapai keabsahan absolut seperti agama, masih memiliki nilai dalam membantu kita memecahkan masalah praktis sehari-hari. Asumsi dapat didasarkan pada metode ilmiah atau telaah moral, memberikan landasan untuk generalisasi sejauh yang diperbolehkan oleh fakta-fakta yang ada.
Peluang, sementara itu, menandakan kemungkinan terjadinya suatu kejadian. Dalam konteks telaah ontologi, peluang menjadi jendela bagi pemahaman tentang bagaimana sesuatu dapat berkembang atau terjadi.
4. Cabang Ilmu dalam Ontologi:
Ontologi memunculkan dua cabang utama yang membentuk dasar bagi pengkajian filsafat ilmu:
- Filsafat Alam: Bertransformasi menjadi ilmu-ilmu alam (the natural science), menjelajahi aspek-aspek fisik dan alamiah dari realitas.
- Filsafat Moral: Berkembang menjadi ilmu-ilmu sosial (the social science), membahas dimensi moral dan sosial dari kehidupan manusia.
Dengan merinci hakikat ontologi, kita dapat lebih memahami dasar-dasar filsafat ilmu, membuka pintu untuk eksplorasi pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang realitas yang kita alami.
0 Komentar