Aliran-Aliran dalam Filsafat: Perspektif Pendidikan dan Implikasinya

 

Blitar, 20 September 2024 – Filsafat memiliki peran penting dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan. Dalam sebuah seminar di Universitas Islam Balitar yang digelar pada Jumat, 20 September 2024, Dr. Ma'rifatul Hidayah, M.Pd., memberikan penjelasan mendalam mengenai berbagai aliran filsafat yang mempengaruhi pendidikan hingga saat ini. Beliau menjelaskan bagaimana setiap aliran filsafat memiliki pandangan berbeda terkait kebenaran, metode pendidikan, dan tujuan utama pembelajaran. Berikut ini beberapa aliran filsafat yang disampaikan dalam seminar tersebut:

1. Filsafat Esensialisme

Filsafat esensialisme menerapkan prinsip-prinsip idealisme dan realisme secara elektif. Esensialisme berfokus pada kebenaran yang telah terbukti berabad-abad lamanya, yakni kebudayaan klasik yang muncul sejak zaman Romawi, yang telah menghasilkan manusia-manusia berkaliber internasional. Dalam pendidikan, filsafat ini menekankan pada pembentukan intelektual dan logika, dengan materi yang terstruktur dan berpusat pada guru. Disiplin dan warisan kebudayaan dipandang penting dalam mengasah logika dan membentuk karakter peserta didik.

"Filsafat ini sering disebut sebagai pemelihara atau pelestari kebudayaan karena berfokus pada pendidikan yang berlandaskan warisan kebudayaan klasik," jelas Dr. Ma'rifatul Hidayah.

2. Filsafat Perenialisme

Perenialisme berpandangan bahwa kebenaran bersumber dari wahyu Tuhan, dan bahwa prinsip-prinsip pendidikan bersifat abadi karena hakikat manusia tidak pernah berubah. Aliran ini menekankan tiga aspek utama: pengetahuan yang benar (truth), keindahan (beauty), dan kecintaan pada kebaikan (goodness). Tujuan pendidikan menurut filsafat perenialisme adalah untuk mengenal kebenaran abadi dan universal melalui pelajaran dasar yang mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik.

"Pendidikan, menurut perenialisme, adalah persiapan bagi kehidupan yang sebenarnya," ujar Dr. Ma'rifatul.

3. Filsafat Progresivisme

Progresivisme muncul di Amerika Serikat dan mencerminkan jiwa perubahan, kebebasan, dan dinamika masyarakat Amerika. Aliran ini menekankan bahwa tidak ada kebenaran yang absolut, dan tujuan pendidikan bersifat relatif sesuai dengan kebutuhan zaman. Fokus utama dari pendidikan progresivisme adalah pengembangan peserta didik melalui metode pemecahan masalah dan pengalaman langsung.

"Progresivisme menekankan pentingnya kebebasan berpikir dan pengalaman langsung dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai peneliti dan pembimbing," tambah Dr. Ma'rifatul.

4. Filsafat Eksistensialisme

Eksistensialisme berpendapat bahwa manusia adalah makhluk bebas yang menentukan eksistensi dirinya sendiri. Dalam konteks pendidikan, aliran ini berfokus pada kebebasan individu untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihan hidupnya. Pendidikan eksistensialisme bertujuan untuk mengembangkan kesadaran individu dan memberikan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan hidup peserta didik.

"Kurikulum dalam eksistensialisme harus dinamis, dan materi yang diajarkan harus relevan dengan kehidupan langsung," jelas Dr. Ma'rifatul Hidayah.

5. Filsafat Rekonstruksionisme

Rekonstruksionisme merupakan variasi dari progresivisme, namun lebih radikal. Filsafat ini bertujuan untuk merombak kebudayaan lama dan membangun tata susunan hidup baru melalui pendidikan. Rekonstruksionisme bercita-cita untuk memperbaiki kehidupan manusia secara menyeluruh, menciptakan dunia baru di bawah satu kebudayaan global.

"Rekonstruksionisme adalah upaya merombak tatanan masyarakat dan kebudayaan lama melalui proses pendidikan yang terus berkembang," papar Dr. Ma'rifatul.

6. Pedagogik Kritis

Pedagogik kritis merupakan pendekatan pendidikan yang selalu mempertanyakan dan mengkritisi pendidikan itu sendiri. Pemikiran kritis sangat penting dalam proses ini, karena bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi individu yang dewasa dan memiliki kesadaran akan peran sosial, politik, ekonomi, dan budaya dalam masyarakat.

"Berpikir kritis diperlukan dalam kehidupan yang demokratis, dan pendidikan harus mempersiapkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir ini," tutup Dr. Ma'rifatul.

Kesimpulan

Beragam aliran filsafat ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam pendidikan modern. Setiap aliran menawarkan perspektif unik tentang bagaimana manusia seharusnya belajar dan berkembang, baik secara intelektual, moral, maupun sosial. Seminar ini menjadi ajang penting untuk memahami filsafat pendidikan dari berbagai sudut pandang dan bagaimana penerapannya dalam dunia pendidikan saat ini.

0 Komentar