KH Basuni merupakan salah satu tokoh ulama kharismatik yang berasal dari Plosokerep, Kota Blitar, Jawa Timur. Beliau dikenal luas sebagai pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Dawuhan, serta sebagai sosok yang sangat aktif dalam pengembangan pendidikan Islam dan pergerakan sosial keagamaan di wilayah Blitar.
KH Basuni merupakan putra H. Habib dengan Hj..... Beliau merupakan anak ke ... dari ... bersaudara. Lahir tahun ... dan meninggal dunia tahun.... Kini dimakamkan di Sarean Karanglo, Sananwetan, Kota Blitar.
Pada tahun 1957, KH Basuni bersama sejumlah tokoh agama lainnya seperti KH Zainuddin, KH Fadli, Kayubi, Hj. Siti Fatimah, KH. Zahid, KH. Basyaruddin, dan KH. Jalaluddin mendirikan Pondok Pesantren Bustanul Muta’allimat, sebuah pesantren khusus santri putri yang berlokasi di Dawuhan Kauman, Kota Blitar. Pesantren ini menjadi bukti nyata komitmen beliau dalam memperluas akses pendidikan Islam, khususnya bagi perempuan.
Pondok putri ini berdiri berawal dari semakin banyaknya pelajar putri dari pelosok desa yang ingin menuntut ilmu di PRGNU Kota Blitar, yang beralamat di belakang masjid Agung Jl. Semeru 11 Kauman Kota Blitar, maka tak sedikitpula dari mereka yang mencari tempat bermukim/ Kost karna jauhnya tempat menimba ilmu dari rumah. Kemudian berdirilah pondok putri di atas tanah 2668 m2 yang beralamat di Jl. Sungai Hulu Timur No. 15 Dawuhan Kauman Kota Blitar.
Semasa hidupnya beliau juga membangun pondok putra/putri berlokasi di jalan Seruni, Kepanjenkidul, Kota Blitar. Pondok ini juga didirikan sebab makin banyaknya pelajar putra/putri dari pelosok desa yang ingin menuntut ilmu ke Kota Blitar, sehingga membutuhkan tempat bermukim/kos.
Demi menunjang sarana pondok, maka didirikan pula Langgar (Mushola) Al-Hikmah, di jalan Seruni 35, Kota Blitar. Yang kini Langgar/mushola tersebut diwaqofkan untuk kebutuhan masyarakat setempat.
KH Basuni tak hanya dikenal di lingkungan pesantren, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial keagamaan di masyarakat. Ia pernah menjabat sebagai anggota Syuriyah Nahdlatul Ulama Cabang Blitar dan menjadi rujukan masyarakat dalam berbagai persoalan keagamaan. Sosoknya yang bijaksana dan tawadhu menjadikan beliau sangat dihormati, baik oleh kalangan ulama maupun masyarakat umum.
Dalam kehidupan pribadi, KH Basuni menikah dengan Nyai Fatimah dari Langitan, Tuban, dan dikaruniai 4 anak. Setelah wafatnya istri pertama, beliau menikah dengan Nyai Masrikatin dari Nganjuk, dikaruniai 9 anak. Keturunan beliau tersebar di berbagai daerah dan banyak yang aktif dalam dakwah, pendidikan, serta kegiatan sosial, menunjukkan bahwa warisan spiritual KH Basuni terus hidup melalui dzurriyahnya.
0 Komentar